Mengenal Kebangkitan Nasional (Bagian 1) : Latar Belakang dan Makna Kebangkitan Nasional 1908


A. Mengenal Kebangkitan Nasional 1908

Letak Indonesia yang strategis dan memiliki sumber daya alam melimpah menjadi salah satu factor kedatangan bangsa lain untuk melakukan penjajahan. Keinginan menguasai Indonesia melalui penjajahan mengakibatkan kesengsaraan dan penderitaan bangsa Indonesia. Kondisi bangsa Indonesia yang tertindas oleh penjajahan menjadi api yang membakar semangat para pemuda waktu itu untuk bangkit melakukan perubahan.

1. Latar Belakang dan Makna Kebangkitan Nasional 1908


Johannes van den Bosch
Indonesia adalah negara yang kaya akan rempah-rempah serta hasil bumi. Kondisi tersebut menarik perhatian beberapa negara yang semula ingin melakukan perdagangan di Indonesia berbelok arah ingin memonopoli perdagangan. Pemerintah Belanda menerapkan system tanam paksa (cultuurstelsel) terhadap masyarakat pribumi. Sistem Tanam Paksa adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830. Hasil dari sistem tanam paksa tersebut dijual kepada Belanda dengan harga yang tidak pantas. Akibatnya, kondisi keuangan kerajaan Belanda meningkat sedangkan kesejahteraan masyarakat pribumi terabaikan. Masalah sosial dan kemiskinan melanda masyarakat pribumi ditambah penindasan oleh pemerintah kolonial yang menimbulkan kesengsaraan. Kondisi inilah yang mendorong sikap kritis di berbagai kalangan pribumi maupun kolonial. 

C.Th. Van Deventer
Van Deventer sebagai salah satu pejabat kolonial melakukan kritik atas penderitaan bangsa Indonesia yang ditimbulkan Belanda. Van Deventer menuntut adanya penghapusan tanam paksa dan mengusulkan agar pemerintah Belanda menerapkan politik balas budi atau politik etis (etische politic). Atas desakan dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menerapkan politik etis. Pelaksanaan dipusatkan membangun irigasi, menyelenggarakan migrasi, dan memberikan pendidikan. Hal ini juga dikenal dengan Trias Van Deventer. Akan tetapi dalam pelaksanaannya bukan untuk kepantingan rakya Indonesia melainkan untuk kepentingan pemerintah Belanda.

a. Irigasi (Pengairan)

Irigasi justru digunakan untuk mengairi perkebunan milik Belanda dan tidak menyentuh lahan pertanian masyarakat setempat.

b. Migrasi (Perpindahan Penduduk)
Program migrasi justru dimanfaatkan untuk mengirimkan tenaga kerja murah untuk dipekerjakan di wilayah Sumatera.

c. Edukasi (Pendidikan)
Edukasi dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga kerja yang diperlukan Belanda

Dari tiga program politik etis, program edukasi menjadi program paling berpengaruh bagi masyarakat Indonesia. Edukasi mampu melahirkan golongan terpelajar. Kemunculan golongan terpelajar ini menjadi cikal bakal terbentuknya organisasi-organisasi di berbagai sector kehidupan. Salah satu organisasi yang dibentuk generasi terdidik adalah Budi Utomo. Budi Utomo didirikan oleh pelajar STOVIA pada tahun 1908 menjadi pelopor kebangkitan nasional. Budi utomo menjadi organisasi modern pertama peletak semangat kebangkitan nasional.


Materi PPKn kelas 8 semester 2 Kurikulum 2013 Revisi 2018
Bagi yang ingin mendownload file pdf dari materi di atas, silahkan klik disini


Posting Komentar untuk "Mengenal Kebangkitan Nasional (Bagian 1) : Latar Belakang dan Makna Kebangkitan Nasional 1908"